Jumat, 21 April 2017

Pengertian alat musik tradisional Terbang mahidin.

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Terbang Mahidin

Mahidin adalah salah satu pertunjukan seni di Kalimantan Selatan yang menggunakan alat musik tradisional terbang. Madihin sebagai suatu karya sastra lisan yang dipentaskan mempunyai fungsi sebagai penyajian estitis (tontonan) yang dinikmati penonton ( Syukrani,1994:6 ).

Alat musik terbang sendiri telah kita ketahui adalah sejenis alat musik pukul yang terbuat dari kayu berbentuk bulat dengan lubang ditengahnya. Salah satu lubang tersebut ditutup dengan kulit binatang yang apabila dipukul akan mengeluarkan bunyi dengan nada yang sesuai dengan diameter kayu tersebut.

Alat musik terbang sendiri bisa kita temui di beberapa daerah di Indonesia seperti di Provinsi Banten maupun di DKI Jakarta. Baca : Kesenian Terbang Buhun 




Sumber:http://www.tradisikita.my.id/2016/08/10-alat-musik-kalimantan-selatan.html

Pengertian alat musik tradisional kalampat.

 Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kalampat

Kalampat adalah alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan, khususnya masyarakat daerah Labuhan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kalampat adalah sejenis gendang berkepala tunggal. Badan gendang terbuat dari batang batung atau bambu tebal berdiamter besar. Kalampat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari rotan. Kalampat dimainkan bersama dengan agung (gong) sebagai pengiring dalam upacara Bawanang (panen padi), Babalian (bahiaga atau upacara pengobatan yang bersifat magis). 

Alat Musik Kalampat





 Sumber:http://www.tradisikita.my.id/2016/08/10-alat-musik-kalimantan-selatan.html

Pengertian alat musik tradisional kurung kurung

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kurung Kurung

Kurung-kurung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Alat musik Kurung - kurung ini terbuat dari kayu panjang dan dibawahnya terbuat dari bambu dan peralatan lainnya. Musik ini bisa mengeluarkan bunyi setelah dihentak-hentak dulu ke tanah dan setiap alat musik mengeluarkan bunyi berbeda satu sama lain, sehingga bila pemainnya ingin menciptakan irama, maka caranya menghentakan alat itu secara bergantian sesuai irama yang dikehendaki

Alat musik peninggalan nenek moyang ini biasanya dimainkan saat upacara adat atau acara perkimpoian dan kenduri. Belakangan digunakan untuk acara perkimpoian, menyambut tamu atau pejabat ke kekampung atau acara kenduri lainnya. Namun keberadaan alat musik kurung-kurung saat ini hampir punah.



Sumber:http://www.tradisikita.my.id/2016/08/10-alat-musik-kalimantan-selatan.html

Alat musik tradisional Pupuik batang padi

Alat Musik Pupuik Batang Padi Pupuik Batang Padi sebetulnya adalah alat musik yang sekedar dimainkan dalam keadaan longgar, ketika petani Minang istirahat dari pekerjaannya memanen padi. Instrumen tiup ini dibuat dari bahan ruas batang padi yang di bagian ujungnya dipilin sehingga pecah dan dapat bergetar saat disedot. 

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/9-alat-musik-tradisional-sumatera-barat.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Pengertian alat musik tradisional Rabab Rabab

Alat Musik Rabab Rabab Minang bersumber dari budaya Melayu. Alat musik gesek ini dimainkan untuk mengiringi cerita-cerita atau petuah-petuah yang disampaikan orang tua kepada anaknya. Dengan iringan rabab, pesan yang terdapat dalam cerita akan semakin mudah diingat. 

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/9-alat-musik-tradisional-sumatera-barat.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Pengertian alat musik tradisional Bansi Bansi

Alat Musik Bansi Bansi adalah suling khas suku Minang yang terbuat dari bambu dengan 7 buah lubang nada di bagian sisinya. Bansi termasuk jenis alat musik aerophon karena membutuhkan udara atau tiupan untuk menghasilkan irama. Dibandingkan alat musik tiup lainnya di nusantara, Bansi khas Minang cenderung lebih mudah dimainkan.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/9-alat-musik-tradisional-sumatera-barat.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Alat musik tradisional Gendang tabuik.

Alat Musik Gendang Tabuik Gendang tabuik dikenal dalam budaya masyarakat Bengkulu dan Sumatera Barat sebagai alat musik sakral yang hanya dimainkan dalam perayaan hari peringatan kematian cucu Nabi Muhammad, yaitu Hasan dan Husein. Gendang Tabuik adalah sejenis gendang berukuran besar yang bentuknya dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini. 

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/9-alat-musik-tradisional-sumatera-barat.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Pengertian alat musik tradisional Amyen Amyen.

alat Musik Amyen Amyen adalah terompet yang terbuat dari kayu khas suku Web di Kab. Keerom. Amyen dimainkan dengan cara ditiup. Selain digunakan sebagai pengiring tari-tarian, omyen sering digunakan sebagai peringatan tanda bahaya ketika terjadi perang suku.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/alat-musik-tradisional-papua.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Pengertian alat musik tradisional Krombi Krombi

Alat Musik Krombi Krombi adalah sebuah alat musik petik yang terbuat dari bambu dan dawai tradisional. Alat musik tradisional Papua ini berasal dari budaya masyarakat suku Tehit di Kabupaten Sorong Selatan. Biasanya ia dimainkan untuk mengiringi tarian pada pesta adat bakar batu.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/alat-musik-tradisional-papua.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Cara memainkan alat musik tradisional Kecapi mulut

Alat Musik Kecapi Mulut Kecapi mulut dimainkan dengan cara yang sama seperti Pikon, yaitu ditiup dan ditarik talinya. Akan tetapi, kecapi mulut dibuat dari bahan bambu wuluh kecil. Fungsinya sebagai sarana hiburan dan dimainkan secara tunggal karena suara yang dihasilkan terbilang kecil. Alat musik tradisional Papua ini berasal dari budaya Suku Dani di lembah Baliem, Jaya Wijaya. 

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/alat-musik-tradisional-papua.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Fungsi dari alat musik tradisional Triton.

Alat Musik Triton Alat musik tradisional Papua yang bernama Triton adalah sebuah alat dengan fungsi sama seperti Yi. Ia berfungsi untuk memanggil penduduk kampung. Bedanya, jika Yi dibuat dari kayu, Triton justru dibuat dari kerang terompet dan dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini diperkirakan berasal dari budaya masyarakat Kabupaten Biak. 

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/alat-musik-tradisional-papua.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

alat musik tradisional Yi .

Alat Musik Yi Yang selanjutnya adalah Yi. Yi merupakan sebuah alat yang menjadi sarana untuk memanggil penduduk agar berkumpul di suatu tempat. Biasanya Yi dimainkan saat ketua adat hendak mengadakan acara-acara adat atau memberikan pengumuman. Yi dibuat dari kayu gelondongan dengan rongga di bagian dalamnya. Cara memainkannya sendiri adalah dengan dipukul keras-keras.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/alat-musik-tradisional-papua.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Kamis, 20 April 2017

Pengertian alat musik tradisional Guoto.

Guoto
Guoto termasuk alat musik yang terkenal di Papua Barat yang mengeluarkan jenis suara berupa Kordofon dengan cara memetik di bagian senarnya.


Sumber: https://informasiana.com/alat-musik-tradisional/#

Pengertian alat musik tradisional FU.

FU
FU merupakan alat musik yang banyak ditemukan di maluku utara dengan mengeluarkan suara yang berjenis Aerofon, adapun penggunaannya yakni dengan cara meniup serta mengendalikan lewat telapak tangan yang menjadi pengatur suara.

alat musik fu 


Sumber: https://informasiana.com/alat-musik-tradisional/#

Pengertian alat musik tradisional japen

Japen
Japen ini adalah alat musik yang digemari oleh masrayakat yang ada didaerah Kalimantan tengah dengan cara dipetik dibagian senarnya dan akan menghasilkan jenis bunyi Kordofon.
alat musik japen





Sumber:https://informasiana.com/alat-musik-tradisional/#

alat musik tradisional Gendang melayu .

Gendang Melayu
Gendang melayu ini termasuk alat musik yang berasal dari daerah Kepulauan bangka belitung yang mempunyai jenis bunyi Membranofon, adapun cara pemakaian yakni dengan menepuk area lunak dengan menggunakan telapak tangan kita.
alat musik gendang melayu 


Sumber: https://informasiana.com/alat-musik-tradisional/#

Senin, 17 April 2017

pengertian alat musij tradisional Tuma.

Alat Musik Tuma
at-20
Tuma yaitu alat musik yang berasal dari daerah Kalimantan Barat dengan khas bunyi membranofon, cara mainnya yaitu dengan ditepuk menggunakan telapak tangan kita.



sumber:https://kantinilmu.com/33-alat-musik-tradisional-indonesia-beserta-gambarnya/

Pengertian alat musik tradisional Gengceng .

Alat Musik gengceng
at-17
Gengceng adalah alat musik yang unik dan berasal dari daerah Bali dengan memiliki khas bunyi yakni Ideofon, cara mainnya yaitu dengan diletakkan pada kedua telapak tangan lalu ditepuk satu sama lain sehingga bisa berbenturan dan dapat mengeluarkan suara.




Sumber:https://kantinilmu.com/33-alat-musik-tradisional-indonesia-beserta-gambarnya/

cara penggunaan alat musik tradisional Accordion.


Alat musik Accordion
at-6
Alat musik Accordion berasal dari daerah Sumatera Selatan yang memiliki jenis bunyi Aerofon, cara penggunaannya yaitu dengan memakai kedua tangan kita, pada tangan yang satu berfungsi sebagai pengatur alunan suara, sedangkan pada tangan yang kedua berfungsi untuk mengatur nada.

Sumber:https://kantinilmu.com/33-alat-musik-tradisional-indonesia-beserta-gambarnya/

Selasa, 14 Maret 2017

Fumgsi dan cara memainkan alat musik tradisional Bende.

Fungsi Alat Musik Bende

Pada masa lalu, alat musik bende biasanya digunakan untuk memberikan penanda kepada masyarakat untuk berkumpul di alun-alun terkait informasi dari penguasa, untuk menyertai kedatangan raja atau penguasa ke daerah tersebut, atau untuk menandai diadakannya pesta rakyat. Saat ini, bende biasanya digunakan untuk menandakan adanya keramaian seperti topeng monyet atau pesta rakyat yang lain. Bende sudah ada sejak zaman nenek moyang kita terbukti pada relief candi Sukuh pada abad ke 15 yang terlihat dengan jelas bentuk atau wujud bende tersebut.

Cara memainkan Alat Musik Bende

Untuk memainkan alat ini juga sama yakni dengan cara dipukul. Pada bagian pusat alat ini terdapat tonjolan bulat yang menjadi tempat untuk dipukul. Alat untuk memukulnya juga dibuat khusus sehingga tidak sampai merusak alat musik bende.
 
 
 
Sumber: http://fungsialat.blogspot.co.id/2016/09/fungsi-alat-musik-tradisional-bende.html

Cara membuat alat musik Nafiri.

Cara membuat Nafiri

Terbuat dari kayu yang berukuran 25 sampai 45 centimeter. Antara batang dengan dan tempat tiupnya diberi batas yang terbuat dari tempurung kelapa. Nafiri menggunakan semacam lidah yang terbelah dua terbuat dari daun kelapa yang muda atau ruas bambu yang sudah kering. Lidah tersebutlah yang disebut dengan vibrator yang akan mengeluarkan suara atau bunyi-bunyian. Lubang jari ada tiga buah yang besarnya kira-kira sebesar biji jagung untuk mengatur tinggi rendahnya nada. Pada bagian pangkalnya diberi sambungan berbentuk seperti bujur telur yang terpotong dan berongga untuk membuat volume yang dikeluarkan lebih besar. Musik yang dikeluarkan terdengar seperti meronta-ronta daripada melodi yang jelas untuk didengar.
Sepotong kayu yang telah dikerat menurut ukuran yang dikehendaki ditoreh besar dipangkalnya sehingga bentuknya mirip dengan telur yang sudah dipotong bagian ujungnya. Kemudian diberi bebatang, proses tersebut yang disebut dengan balan atau bakal nafiri. Kemudian balan tersebut diperhalus dengan menggunakan pisau raut dan digesek untuk dihaluskan dengan daun trap atau kelopak bunga sukon yang hanya ditemukan didaerah sumatera. Kemudian dilubangi dengan menggunakan gurdi kecil dan pahat, hal tersebut akan membuat nafiri tersebut berongga dengan tebal kulitnya kurang lebih setengah centimeter. Pada batang nafiri dibuat lubang-lubang jari dengan menggunakan besi yang dipanaskan. Cara memainkan dan membuat Nafiri diturunkan secara terus menerus dari generasi ke generasi oleh masyarakat Melayu Riau.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Nafiri

Sejarah alat musik Nafiri.

Sejarah

Asal-usul alat musik tersebut belum begitu jelas. Jika melihat perjalanan sejarah provinsi Riau, sejak dahulu sudah ditempati oleh orang-orang Melayu pada masa kerajaan Sriwijaya. Orang Melayu tersebut menempati berbagai macam tempat di selat malaka. Pembauran yang terjadi antara masyarakat melayu dengan suku bangsa Padang, Jawa, Minangkabau, Bugis, Banjar dan Batak menyebabkan munculnya berbagai macam budaya termasuk di dalamnya alat-alat musik. Akan tetapi, ada suatu pendapat bahwa alat musik ini berasal dari India karena mirip dengan alat musik untuk memainkan ular. Selain itu ada juga pendapat bahwa alat ini berasal dari daerah Timur Tengah karena adanya kemiripan nama yaitu naifr.
Pada zaman kerajaan-kerajaan, nafiri merupakan salah satu alat yang penting untuk digunakan pada acara penobatan raja selain sebagai alat musik di istana. Pada kerajaan melayu dulu alat pusaka Nobat seperti nafiri, gendang, sirih esar, dan cogan merupakan lambang negara atau yang biasa disebut dengan regelia kerajaan yang dijadikan sebagai kekuatan spiritual dan kehormatan kerajaan bersama dengan adat istiadat. Tanpa adanya alat-alat tersebut penobatan seorang raja tidak dapat disahkan. Ada kepercayaan pada zaman dahulu jika kedua kekuatan spiritual tersebut rusak maka akan hancur dan runtuhlah harkat dan harga diri bangsa tersebut. Bagi Kerajaan Kerajaan Melayu di rantau itu, sebuah kerajaan boleh saja ditaklukan, direbut, dan dikuasai oleh pihak lain. Raja atau sultannya bisa saja terusir dan melarikan diri ke negara atau daerah lain, mencari perlindungan. Tetapi, jika Regelia Kerajaan tidak dirampas dan tidak direbut, selagi Regelia sakti dan keramat itu masih dipegang oleh rajanya, maka kedaulatan negeri itu masih tegak. Sultannya tetap punya kedaulatan, dan dia bisa mendirikan kerajaan di mana saja, dan dijadikan raja di mana saja. Karena alat-alat yang dianggap memiliki kesaktian itu, belum ditaklukkan. Karena itulah, siapapun yang memegang dan diberi tugas menjaga Regelia itu, adalah seorang yang kuat dan perkasa. Seseorang yang memiliki kekuasaan jauh di atas kekuasaan lain, termasuk sultannya sendiri. Biasanya orang tersebut merupakan penasihat raja. Di Kedah nafiri bersama dengan alat-alat musik nobat lainnya disimpan di dalam sebuah tempat yang bernama Balai Nobat. Balai Nobat sendiri merupakan bangunan yang khas dengan arsitektur Islam. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya kubah di atasnya. Bangunan ini telah seringkali direnovasi terutama pada zaman pemerintahan Sultan kedah yang ke-25 yaitu Sultan Ahmad Tajuddin Mukarram Shah yang telah menduduki takhta mulai tahun 1854 hingga 1879. Nobat berasal dari Kata Persia ‘Naubat” yang berarti sembilan instrumen. Nobat merupakan orkestra musik kerajaan yang digunakan terutama untuk penobatan raja, bangsawan serta penyambutan tamu istimewa. Para pemainnya disebut dengan Orang Nobat. Nobat juga dimainkan bersama dengan perayaan-perayaan suci lainnya seperti kematian. Ada sebuah kepercayaan bahwa nobat berasal tradisi India yang ditularkan oleh para pedagang yang saat itu singgah di selat Malaka.
Pada zaman kerajaan dulu, nafiri digunakan sebagai alat untuk menyatakan peperangan terhadap kerajaan lain. Selain itu juga, nafiri digunakan untuk memberitakan tentang kematian raja, diangkatnya raja. Alat ini juga digunakan untuk mengumpulkan rakyat, agar mereka segera datang ke alun-alun istana untuk mendengarkan berita atau pengumuman dari rakyat mereka. Oleh karena itu, alat ini dijadikan sebagai barang pusaka kerajaan.
Di Malaysia kita juga akan menemukan alat musik yang disebut dengan nafiri walaupun dengan bentuk yang sedikit berbeda. Di negara tersebut alat musik ini dapat kita jumpai untuk mengiringi lagu-lagu daerah dan juga upacara adat. Kita dapat melihat alat ini pada orkestra nobat di Malaysia. Alat musik ini juga digunakan untuk penobatan gelar kebangsawanan. Salah satu orang yang pernah mendapatkan gelar kehormatan Adat di Riau adalah sultan Hamengku Buwono X. Ketika penobatannya berlangsung suara Nafiri bersama dengan Alat musik tradisional lainnya mengiringi acara tersebut di depan sidang Majelis Perapatan Adat Melayu. Alat-alat tersebut digunakan sebagai penanda diangkatnya seseorang sebagai bangsawan. Saat ini fungsi nafiri menjadi lebih berkurang karena hanya digunakan pada acara-acara kerajaan atau perayaan-perayaan yang dilakukan oleh masyarakat melayu.
Menurut kepercayaan orang Melayu Riau, ketika memainkan alat musik ini para pemainnya dirasuki oleh para dewa, mambang, dan peri. Sehingga seolah-olah mereka menyampaikan pesan akan terjadinya bahaya atau kejadian penting lainnya. Oleh karena itu, sebelum ditiup alat musik ini perlu dipusung yaitu diasapi di atas pedupaan. Nafiri ditiup dengan aliran udara yang tidak terputus selama dua atau tiga jam. Pemain Nafiri harus orang yang memiliki napas panjang, sehat badannya, dan memiliki teknik khusus sehingga tidak putus tiupannya. Nafiri ditiup hanya dengan tangan tangan kanan sedangkan tangan kirinya memegang bagian bawahnya.



Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Nafiri

Pengertian alat musik tradisional Gendang panjang.

Alat musik Gendang Panjang - Dari Kepulauan Riau






Gendang Panjang adalah sebuah alat musik yang berasal dari daerah Kepulauan Riau,
yang termasuk alat musik Membranofon. cara memaikannya ditepuk dengan telapak tangan.
bisanya di India disebut dengan " Dhol " Gendang panjang ini kedua sisinya di tutupi dengan kulit. selalu di mainkan dua buah, yang besar di sebut dengan " Induk " sedangkan yang kecil Disebut dengan "Anak ".



Sumber: http://asri-al.blogspot.co.id/2012/11/alat-musik-gendang-panjang.html

Rabu, 01 Maret 2017

Pengertian alat musimk tradisional Bonang barung.

800px-Traditional_indonesian_instruments02
adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa, Bonang terbagi menjadi dua yaitu Bonang barung dan Bonang penerus.
Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.

Sumber:https://puteriragil.wordpress.com/2014/12/04/alat-musik-tradisional-indonesia-beserta-gambar-dan-penjelasannya/

Pengertian alat musik tradisional Bedug.

IslamicCenter-4
adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.



Sumber:https://puteriragil.wordpress.com/2014/12/04/alat-musik-tradisional-indonesia-beserta-gambar-dan-penjelasannya/

Selasa, 31 Januari 2017

Pengertian alat musik tradisional Drum


Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, Bodhrán, Ashiko, snare drum, bass drum, tom-tom, beduk, dan lain-lain.
Dalam musik pop, rock, dan jazz, drums biasanya mengacu kepada drum kit atau drum set, yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snare drum, tom-tom, bass drum, cymbal, hi-hat, dan kadang ditambah berbagai alat musik drum listrik. Orang yang memainkan drum set disebut "drummer".


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Drum

Sejarah alat musik tradisional Kalang Kupak.

Kalang Kupak

 

Alat musik ini dibuat dari jenis bambu yang tipis (Paring Tamiang). Kalang kupak terdiri dari 8 ruas bambu yang masing-masing dipotong setengahnya dan meruncing di bagian ujung. Ruas-ruas bambu tersebut kemudian disatukan dengan serat rotan hingga bentuknya menyerupai calung dari Jawa Barat. Kalang Kupak berperan sebagai pembawa melodi, dimainkan bersama alat musik agung (gong), babun (gendang), lumba (gendang), dan kecapi untuk mengiringi upacara adat Balian, yaitu upacara keselamatan bagi kehidupan masyarakat setempat yang dilaksanakan setiap tahun dan untuk mengiringi tarian adat, seperti tari Gintor.
Kalang Kumpak merupakan alat musik tradisional Suku Bukit. Masyarakat Dayak Maanyan menyebut kalang kumpak dengan nama "salung" yang berfungsi untuk menghibur petani di ladang dan untuk mengusir binatang buas.




Sumber: http://budaya-indonesia.org/Kalang-Kupak/






Sjarah alat musik tradisional Kuriding.

Alat Musik Kuriding (Guriding)

 
Kuriding (atau ada juga yang menyebutnya Guriding) adalah alat musik tradisional asli buatan nenek moyang urang Banjar. Kuriding bisa terbuat dari pelepah enau, bambu ataupun kayu dengan bentuk kecil, dan memiliki alat getar (tali) serta tali penarik. Dimainkan dengan cara ditempelkan di bibir sambil menarik gagang tali getar yang akan menghasilkan bunyi. Dengan ritme tertentu, bunyi yang dihasilkan akan terdengar sangat indah dan merdu.
Mitos asal-usul kuriding menarik untuk disimak. Syahdan, Kuriding adalah milik seekor macan di hutan Kalimantan Selatan. Suatu ketika, sang macan meminta anaknya untuk memainkan guriding. Namun, sang anak justru mati karena tenggorokannya tertusuk guriding. Akibatnya sang macan mewanti-wanti agar anak keturunannya tidak lagi memainkan guriding.
Dalam perkembangannya, mitos tersebut menjadi dasar cerita rakyat yang beredar pada masyarakat Banjar, bahwa kuriding dipercaya sebagai alat ampuh untuk mengusir macan. Urang Banjar dahulu juga menggantungkan atau meletakkan Kuriding di atas tempat tidur anak-anak mereka, sebagai simbol penolak bala.

Dalam kehidupan sosial dan budaya urang Banjar, kuriding memiliki fungsi guna yang beragam. Yaitu sebagai alat untuk pelipur lara di kala sepi dan melepas lelah usai bekerja di kebun atau di hutan, sebagai alat untuk mengingatkan mereka akan leluhur dan sebagai media yang disakralkan.
Fungsi-fungsi tersenut masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Banjar hingga kini. Akan tetapi, sudah sangat jarang ada yang memainkan atau menyimpannya, kecuali mereka yang masih peduli dengan budaya tradisi.
Keberadaan Kuriding saat ini sangat memprihatinkan, bahkan hampir punah. Kuriding kini hanya dimainkan oleh generasi tua yang tinggal di kawasan pedesaan. Generasi muda Banjar, sudah enggan memainkan Kuriding. Karena selain di anggap sudah ketinggalan zaman, para generasi muda di Banua lebih senang memainkan alat musik modern.
Kuriding atau Guriding merupakan peninggalan leluhur yang telah turut menyumbang kekayaan budaya di Kalimantan Selatan ini mestinya terus dipelihara. Mengingat keberadaannya yang memprihatinkan dan ini merupakan satu pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah daerah serta para pemerhati budaya untuk menyelamatkan Kuriding/Guriding dari kepunahan.
Alat musik Kuriding termasuk dalam kategori alat musik "Jew's Harp" yang diduga merupakan alat musik paling tua yang ada di dunia. Sebarannya bukan hanya di Asia, namun juga terdapat di Benua Eropa, dengan nama yang berbeda-beda dan bahan beragam. Dari sisi produksi suara, tak jauh berbeda, hanya cara memainkannya saja yang sedikit berlainan.  Ada yang di trim (di getarkan dengan di sentir), di tap ( dipukul) dan ada pula yang di tarik dengan menggunakan benang seperti Kuriding.
 
 
 
Di daerah lain di Indonesia juga ada alat musik sejenis Kuriding yang saat ini kondisinya juga sudah sangat langka.  Alat musik seperti itu terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta, biasanya dimainkan saat menjelang musim panen padi tiba dan dikenal dengan nama "Rinding".
Saat alat musik tersebut dimainkan, akan terdengar alunan nada bunyi yang unik dari bambu pipih yang ditiup dan bambu bulat yang dipukul.
Di Sunda, alat musik sejenis Kuriding dikenal dengan nama "Karinding". Alat musik tersebut sudah di kenal dalam kehidupan masyarakat di tatar Sunda sejak abad ke-15. Dalam Bahasa Sunda, penyebutan Karinding juga merujuk pada Kakarindingan, yaitu sejenis serangga bersuara nyaring yang hidup di air sawah. Saat ini, Karinding dapat dijumpai di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Di Pulau Dewata, Bali, alat musik sejenis Kuriding dinamakan "Genggong". Tradisi genggong dapat ditemui di Desa Batuan, Gianyar. Genggong dimainkan sebagai pengiring tari, yaitu tari Kodok dan sebagai sajian musik instrumental.
Untuk membunyikannya, genggong dipegang dengan tangan kiri dan ditempelkan di bibir. Tangan kanan memetik "lidah"nya dengan jalan menarik tali benang yang di ikatkan pada bagian ujung. Perubahan nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi atau merubah rongga mulut yang berfungsi sebagai resonator.


Kuriding Hampir Punah



Penyelamatan kuriding perlu dan harus segera dilakukan. Karena banyak sudah contoh alat musik sejenis di derah lain yang sekarat dan hampir punah, namun ada pula yang begitu pesat kemajuannya. Kita patut belajar banyak dan terus menggali informasi bagaimana di daerah lain yang mana alat musik sejenis kuriding bisa jauh lebih dikenal.
 
Tentunya perlu usaha semua pihak untuk pelestariannya, termasuk kita generasi muda Banjar sebagai pewaris budaya yang patut dibanggakan. Kuriding dapat saja di kolaborasikan dengan alat-alat musik modern, sehingga menghasilkan karya musik yang sesuai dengan selera anak muda saat ini.
 
Penggiat seni di Taman Budaya Kalsel, kuriding mulai digunakan dalam beberapa pementasan baik itu pementasan musik, sastra maupun theater, dengan harapan kuriding menjadi alat musik yang sama dalam hal penggunaannya dengan alat musik modern ataupun alat musik tradisional lainnya.
Di Sumatra Utara, ada alat musik sejenis Kuriding dengan nama Saga-saga. Dari informasi yang kami dapatkan, sudah tidak ada lagi pembuat dan orang yang memainkannya. Semoga hal itu tidak terjadi dengan kuriding.
Di Jawa Barat ada Karinding yang melalui peran Abah Olot, kini banyak dikenal. Ada pula Asep Nata yang membuat Karinding Towel. Karinding kini bisa bersanding dan dimainkan bersama alat musik modern.
Di Bali, peran Pa Nyoman Suwida dan kawan-kawan yang terus mengenalkan kepada turis yang datang ternyata sangat menunjang kemajuan alat musik Genggong. Bahkan di Papua, setiap ada Festival Lembah Baliem selalu diadakan lomba memainkan pikon yang juga merupakan alat musik sejenis Kuriding.










Sumber:http://ridaganteng.blogspot.co.id/2014/05/alat-musik-kuriding-guriding.html

Senin, 30 Januari 2017

Pengertian alat musik tradisional Kuriding.

Kuriding


Kuriding
Kuriding
Kuriding atau Gurinding adalah alat musik tradisional asli buatan nenek moyang suku Banjar, Kalimantan Selatan. Kuriding bisa terbuat dari pelepah enau, bambu ataupun kayu dengan bentuk kecil, dan memiliki alat getar (tali) serta tali penarik. Dimainkan dengan cara ditempelkan di bibir sambil menarik gagang tali getar yang akan menghasilkan bunyi. Dengan ritme tertentu, bunyi yang dihasilkan akan terdengar sangat indah dan merdu.

Kuriding memiliki bentuk yang kecil dan unik. Wujudnya terbagi dalam dua bagian, yaitu dalam (tidak rata) dan luar(rata). bagian dalam adalah bagian yang ditempelkan di mulut ketika di bunyikan, dan bagian luar adalah yang menghadap keluar. Kuriding terbuat dari pelepah enau, bambu, ataupun kayu yang berbentuk empat persegi panjang yang kedua ujungnya dibuat bulat. Selain untuk memperindah, bentuk bulat pada ujung kurinding juga berfungsi sebagai pengaman agar tidak melukai mulut saat dimainkan. Pada badan kurinding terdapat alat getar yakni tali yang terbuat dari serat pohon kayu atau senar. Alat getar tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan (ilat) dan bagian kiri (butuh). Pada ujung kanan dan kiri kurinding juga terdapat lubang untuk meletakan tali (tarikan) yang terhubung dengan alat getar. Ketika tali tersebut ditarik, maka alat getar tersebut akan berbunyi, sambil di tempelkan pada mulut. Bunyi kuriding akan terasa nyaring saat alat musik tersebut ditarik dengan ritme yang benar.





Sumber:https://semuatentangprovinsi.blogspot.co.id/2016/05/alat-musik-tradisional-provinsi-kalimantan-selatan.html

Pengertian alat musik tradisional Kintung.

Kintung

Kintung
Kintung
Musik Kintung merupakan salah satu kesenian musik tradisional dari Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Musik ini berasal dari daerah Kabupaten Banjar, yaitu di desa Sungai Alat, Astambul dan Bincau, Martapura. Masa dahulu alat musik ini dipertandingkan. Dalam pertandingan ini bukan saja pada bunyinya, tetapi juga hal-hal yang bersifat magis, seperti kalau dalam pertandingan itu alat musik ini bisa pecah atau tidak dapat berbunyi dari kepunyaan lawan bertanding.

Bahan untuk membuat alat musik kintung ini adalah bambu. Bentuknya seperti angklung dari Jawa Barat. Untuk mengatur bunyi tergantung pada rautan bagian atasnya hingga melebihi dari seperdua lingkaran bambu. Rautan itu makin ke atas semakin mengecil sebagai pegangannya. Sedang bagian bawahnya tetap seperti biasa. Panjangnya biasanya dua ruas, dan buku yang ada di bagian tengahnya (dalam) dibuang agar menghasilkan bunyi. Pengaturan bunyi biasanya tergantung pada rautan bagian atasnya. Semakin dibuang atasnya itu akan menimbulkan nada yang lebih tinggi.

Biasanya bambu yang digunakan untuk membuat alat musik ini tidak sembarang bambu artinya harus dipilih secara cermat terutama yang dapat mengeluarkan bunyi yang bagus dan juga tidak mudah pecah. Musik Kintung termasuk alat musik pentatonis, boleh dikatakan pula sejenis alat musik perkusi. Karena cara membunyikannya dihentakkan pada sebuah potongan kayu yang bundar. Alat musik Kintung ini berjumlah 7 buah dan masing-masing mempunyai nama, yaitu : Hintalu randah, hintalu tinggi, tinti pajak, tinti gorok, pindua randah, pindua tinggi dan gorok tuha.

Pada perkembangannya musik Kintung yang merupakan musik yang bersifat instrumentalia ini, dapat mengiringi lagu atau nyanyian Banjar umumnya yang berjenis lagu-lagu tirik dan japin. Agar lebih harmonisasinya biasanya ditambah dengan babun (gendang) dan gong atau alat musik lainnya yang diperlukan.

Namun, pada masa sekarang, musik Kintung ini sudah mulai langka karena seniman yang tersisa adalah orang-orang tua dan jarang generasi muda di sana yang mau meneruskan kesenian ini.







Sumber:https://semuatentangprovinsi.blogspot.co.id/2016/05/alat-musik-tradisional-provinsi-kalimantan-selatan.html