Bentuk alat musik ini cukup sederhana dengan bagian
utama berupa tabung panjang yang terbuat dari bambu. Bagian tengah melingkar
serta terdapat penyangga atau “senda” dalam bahasa Rote, dengan dawai atau
senar yang direntangkan di tabung bambu dari atas ke bawah. Penyangga tersebut
menghasilkan nada yang berbeda dalam setiap petikan dawai. Wadah berbeda dalam
setiap petikan dawai. Wadah yang berfungsi sebagai resonansi sasando adalah
anyaman lontar.
Secara harfiah, dalam bahasa Rote, sasando adalah
alat musik yang bergetar atau berbunyi.
Cara membuat sasando
Bahan dasar untuk membuat sasando adalah kayu, paku
penyangga, senar string, daun lontar dan bambu.
a) Bambu dipotong sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan. Kemudian, dua ujung bambu ditutup dengan kayu jati sehingga menghasilkan
rongga di bagian dalam.
b) agar menarik, ruas bambu dilukis secara manual
dengan spidol warna yang tahan air, lalu disemprotkan dengan pernis agar awet
dan tidak luntur.
c) Bentuklah daun lontar menjadi setengah lingkar.
Sebagai tali pengikat untuk menyatukan lembaran daun lontar yang satu dengan
lain, gunakan lidi daun lontar yan diiris tipis. Lalu dibiiarkan 4 hari hingga
mengering dan keras.
d) setelah kering, gabungkan rangkaian daun lntar itu dengan tabung bambu yang sudah dipasangi senar.
Sumber: http://ithinkeducation.blogspot.co.id/2014/04/bagaimana-cara-membuat-sasando-asal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar