Rabu, 25 Januari 2017

Pengertian dan jenis jenis alat musik tradisional bonang




Pengertian Alat Musik Tradisional Bonang Asal Jawa dan Bali                                                               Penjelasan alat musik Bonang yang berasal dari jawa dan bali. Bonang merupakan salah satu alat musik yang digunakan dalam gamelan Jawa. Bonang juga merupakan instrumen melodi terkemuka di Degung Gamelan Sunda. Dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh pada bagian atasnya yang menonjol atau disebut dengan pencu (pencon) dengan menggunakan dua pemukul khusus yang terbuat dari tongkat berlapis yang disebut dengan sebutan bindhi.

 
Jenis
Dalam gamelan Jawa Tengah ada tiga jenis bonang yang digunakan:

1. Panerus Bonang 

Boning jenis ini adalah bonang yang memiliki nada tertinggi dari jenis bonang lainnya, dan menggunakan ketel terkecil. Pada umumnya mencakup dua oktaf (kadang-kadang lebih dalam slendro pada instrumen Solo-gaya), seluas sekitar kisaran yang sama dengan saron dan peking gabungan. Panerus bonang memainkan irama tercepat bonang itu, saling layu dengan atau bermain di dua kali kecepatan dari bonang barung.
Berukuran lebih kecil bila dibandingkan dengan bonang barung.  Dimainkan setengah ketukan dari bonang barung yang apabila mereka dibunyikan secara bersama-sama akan membuat efek suara yang bersahutan. Notasi dari bonang penerus lebih tinggi 1 oktaf dari bonang barung namun untuk jumlah kepinggannya sama dengan bonang barung.

2. Barung Bonang

Ini merupakan bonang yang bernada satu oktaf di bawah bonang panerus, dan juga secara umum mencakup dua oktaf, kira-kira kelas yang sama dengan demung dan saron gabungan. Ini adalah salah satu instrumen yang paling penting dalam ansambel tersebut, karena banyak memberikan isyarat untuk pemain lain dalam gamelan.
Ukurannya sedang dan biasa bonang barung ini dimainkan untuk menentukan ketukan pembukaan atau sebagai patokan tempo dan juga sebagai patokan dinamika.  Dalam Ansambel, alat ini juga bisa dikatakan sebagai adalah salah satu yang berperan penting hal itu dikarenakan ia banyak sekali memberikan isyarat kepada pemain lain dalam instrumen gamelan.

3. Panembung Bonang
bonang panembung
Ukurannya lebih besar dari dua bonang diatas, namun nada yang dihasilkan nada yang paling rendah. Hal ini lebih sering terjadi pada gamelan gaya Yogyakarta, seluas sekitar kisaran yang sama dengan slenthem dan demung gabungan. Ketika hadir dalam gamelan Solo-gaya, mungkin hanya memiliki satu baris dari enam (slendro) atau tujuh ceret terdengar dalam daftar yang sama seperti slenthem tersebut. Hal ini dicadangkan untuk repertoire yang paling keras, biasanya memainkan balungan lain dari itu.
Bagian yang dimainkan oleh bonang barung dan bonang panerus lebih kompleks dibandingkan dengan banyak instrumen gamelan, sehingga, secara umum dianggap sebagai instrumen mengelaborasi. Kadang-kadang memainkan melodi berdasarkan balungan, meskipun umumnya diubah dengan cara yang sederhana. Namun, juga bisa memainkan pola yang lebih kompleks, yang diperoleh dengan menggabungkan patters barung dan panerus, seperti saling silih bergantinya bagian (imbal) dan interpolasi pola melodi jerau (Sekaran).
 
 
 
 
Sumber:http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-alat-musik-bonang-asal-jawa-bali.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar